REWARD UNTUK GURU
SMK merupakan pendidikan vokasi yang memiliki karakteristik tersendiri. Dalam masa pandemi covid-19 saat ini pembelajaran dilakukan secara daring, khususnya untuk daerah yang masih berada di zona merah. Guru SMK di harapkan dapat berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran daring agar secara maksimal materi dapat di pahami siswa. SMKN 1 Gempol merupakan salah satu sekolah berbasis IT, Bapak H.Makhmud, S.Pd.,MM selaku Kepala Sekolah menghimbau agar semua guru dapat melaksanakan pembelajaran daring ini dengan mengikuti perkembangan IT yang semakin pesat. Untuk mendukung hal tersebut beliau memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru untuk mengikuti Workshop Daring berbasis IT.
Ibu Dr. Hj. Indah Yudiani, M.Pd. selaku Ka Cabdin Kab/Kota Pasuruan dalam sambutannya menerangkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Profesional diperoleh melaui pendidikan profesi”, beliau berharap guru minimal harus memiliki 4 kompetensi dasar terebut. Menurut beliau penciptaan pembelajaran yang inovatif sangat dipengaruhi oleh guru yang professional.
Beliau juga menuturkan bahwa ada beberapa SMK di Jawa Timur yang sudah melahirkan inovasi-inovasi baru . Salah satu contohnya yaitu SMK di Madiun yang telah menciptakan Mobil Listrik Akrilik, Kereta Cinta Siswa SMK untuk Pedagang Keliling. Mobil Listrik tersebut sudah digunakan untuk berjualan nasi pecel khas Madiun di Alun-Alun Kota. Di Kota Pasuruan juga tidak kalah menariknya, inovasi yang diciptakan oleh salah satu SMK yaitu Mikrolet Baca. Dimana penumpang mikrolet dapat menikmati perjalanan sambil membaca buku, bahkan bisa membawa pulang buku yang dibacanya tersebut.
Di sela-sela sambutannya Ibu Ka Cabdin mengadakan kuis, dimana apabila bapak atau ibu guru bisa menjawab pertanyaan dari Ibu Ka Cabdin, maka akan mendapatkan reward. Reward tersebut berlaku untuk satu bapak guru dan satu ibu guru. Dari bapak guru diwakili oleh seorang guru BK Bapak Imron Rosadi, S.Pd. dan dari ibu guru di wakili seorang guru produktif TKJ Ibu Chandra Setia Rini, S.Kom. Pertanyaan yang harus dijawab yaitu “Apakah inovasi yang bapak atau ibu guru akan ciptakan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki?”.
Bapak Imron mengatakan bahwa, inovasi yang akan diciptakan yaitu Sistem Bimbingan Home Visite. Dalam hal ini guru BK akan berkunjung ke rumah siswa untuk melakukan bimbingan konseling. Dengan berkujung kerumah siswa , diharapkan bimbingan bisa lebih maksimal karena bertemu dengan wali murid juga.
Sedangkan Bu Chandra mempunyai impian untuk berinovasi berupa Online Service (Oce) yaitu Jasa Service Laptop dan HP online. Pada Kompetensi Keahlian TKJ terdapat 2 kelas industri yaitu ACP (Axioo Class Program) dan STI (Samsung Tech Institute). Dari kelas-kelas indutri tersebut dapat berkolaborasi dengan TEFA (Teaching Factory) untuk menciptakan inovasi Online Service (Oce). Di era digital seperti sekarang ini kebanyakan di setiap rumah sudah dilengkapi dengan fasilitas internet, dan mempunyai laptop maupun smart phone. Dengan Online Service (Oce) ini ,apabila ada yang memerlukan jasa service laptop dan HP bisa dengan mengisi formulir pelanggan secara online dan kemudian direspon dengan mengirimkan teknisi ke rumah pelanggan tersebut untuk melakukan service.
Dari jawaban – jawaban tersebut, Ibu Ka Cabdin menunjuk dua orang guru, apakah mendukung dengan gagasan yang di kemukakan. Setelah memberikan pendapatnya , guru pendukung tersebut juga diberikan reward oleh Ibu Ka Cabdin. Semoga reward yang diberikan dapat menambah semangat para guru untuk terus berkarya dan berinovasi dalam mendukung keberhasilan pendidikan di Indonesia , khususnya di Kab/Kota Pasuruan. SMK Bisa, SMK Hebat.
#By Chandra Setia Rini, S.Kom.M.Pd.