“Satu Kelas Dua Biopori“

“Satu Kelas Dua Biopori“

ABSTRAK

Lestariningsih, Satu Kelas Dua Biopori, Makalah, SMKN 1 Gempol tahun 2019.

Banjir merupakan salah satu peristiwa bencana alam yang sering melanda diberbagai daerah di Indonesia. Bencana yang satu ini merupakan salah satu bencana alam yang sulit diprediksi bahkan dideksi  kemunculannya.  Tetapi bencana yang satu ini pula sesungguhmya dapat dicegah dengan berbagai cara. Sengingat begitu besar kerugian dari dampat yang diakibatkan. Harga benda yang berharga , aset kepemilikan dapat hancur. Bahkan nyawa dapat pula menjadi korban.

Ada beberapa cara pencegahan banjir salah satunya adalah dengan membuat biopori-biopori. Biopori atau lubang resapan ini dapat di tanam dimana saja dan kapan saja. Termasuk di lingkungan sekolah. Alasan mengapa harus sekolah sebagai salah satu perhatian penanaman biopori adalah dimana sekolah adalah pusat pendidikan. Di dalam pusat pendidikan ini tentu banyak terdapat yang perlu diselamatkan. Mulai manusia, media, sarana dan prasarana, dokumen –dokumen, lingkungan, serta gedung.

Fungsi lubang resapan ini adalah memberi jalan bagi air untuk dapat teresap ke dalam tanah, sehingga air dapat masuk ke dalam dan di permukaan tentu air menjadi berkurang. Semakin banyak dipasang lubang-lubang resapan, maka semakin cepat pula air-air dapat terserap.

Fungsi dari biopori inilah, maka perlu adanya usaha untuk mengkampayekan agar masyarakat benar-benar paham akan kegunaan dalam pencegahan banjir. Termasuk di sekolah-sekolah di Indonesia.

Kata kunci: kelas, biopori, dan  penangkal banjir

 

  1. Pengantar

Banjir adalah salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia khususnya di daerah kurang resapan air adalah banjir. Banjir adalah kondisi dimana suatu wilayah terendam air karena luapan air yang berlebihan. Bisa dikatakan kalau banjir adalah air dalam volume besar menggenangi suatu daerah atau area (pemukiman, persawahan, dll). Banyak juga yang mengatakan kalau bajir merupakan aliran air yang tidak lagi bisa ditampung oleh sungai, danau atau laut sekalipun sehingga air tersebut meluap ke daratan.

Kerugian yang disebabkan banjir ditimbulkan begitu besar. Ketika musim hujan mulai datang, maka tidak dapat dihindari lagi bahwa banjir akan datang melanda. Berita banjir akan menjadi berita setiap hari. Diberbagai sudut daerah. Di kota maupun di desa. Daerah-daerah banjir tidak lagi kita jumpai pada daerah dataran rendah, tetapi daerah-daerah dataran tinggi pun  mengalami hal yang sama.

Fenomena bencana banjir yang sulit diprediksi,  seharusnya menjadi alasan untuk mencari solusi pencegahan bencana agar banjir tidak melanda daerah sekitaran kita. Termasuk lingkungan sekolah yang perlu juga diselamatkan. Banyak dokumen, sarpras, gedung dan serta lingkungan sekolah sangat perlu diselamatkan. Keseriusan untuk mencari solusi. .Bagaimana cara mencegah banjir yang efektif dan kontinue? Bagaimana memilih media pencegahan yang lebih efektif?

  1. Pengertian biopori

Lubang resapan biopori adalah lubang silinder yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organic untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

 

 

  1. Manfaat Biopori

Biopori memiliki banyak manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Ada beberapa manfaat biopori antara lain:

  1. Penyerapan air

Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah pada musim kemarau. Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan perhitungan geometri tabung sederhana akan didapatkan lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3.220,13 cm2. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan air tanah dan kelestarian mata air. Biopori menjadi alternatif penyerapan air hujan di kawasan yang memiliki lahan terbuka dan sempit.

Biopori efektif dalam menangani genangan air. Dengan dimensi pori-pori yang kecil, maka laju penyerapan air dikatakan relatif lebih lambat dibandingkan dengan debit aliran air ketika terjadi banjir bandang.

  1. Penanganan limbah organik

Biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer. Setelah proses pengomposan selesai, kompos ini dapat diambil dari biopori untuk diaplikasikan ke tanaman. Kemudian biopori dapat diisi dengan sampah organik lainnya. Sampah organik yang dapat dikomposkan di dalam biopori diantaranya sampah taman dan kebun (dedaunan dan ranting pohon), sampah dapur (sisa sayuran dan tulang hewan), dan sampah produk dari kertas.

  1. Kesehatan tanah

Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi diantaranya sebagai detritivora dan pengikat nitrogen dari atmosfer.

  1. Halaman rumah

Di area rumah, biopori dapat dibuat bahkan di tempat yang tanahnya tertutup semen, seperti di depan garasi mobil. Kawasan hijau di halaman rumah dapat dilengkapi dengan biopori. Penerapan 3R (reducereuse, dan recycle) di lingkungan rumah dapat dilakukan dengan biopori.

  1. Membantu mencegah banjir

Saat ini banjir sering terjadi entah itu di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk drainasenya buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah.

Ketika membuat lubang resapan biopori, dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah.Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.

  1. Mempengaruhi jumlah air tanah

Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.

  1. Mengapa Tidak Mencoba Satu Kelas Satu Biopori?

Satu kelas minimal satu biopori, perlu dikampanyekan. Sebab begitu besar manfaat biopori terhadap pencegahan banjir. Jika dalam satu kelas terdapat lubang penyerapan, mka dapat dipastikan keuntungan penyerapan air terjadi. Selain penyerapan aiar dapat mengurangi debit air yang berada dipermukaan. Air juga dapat terserap ke dalam tanah yang kemudian fungsi air akan menjadi mata air.

Jumlah lubang yang yang ideal menurut Tim Biopori IPB adalah sebagai berikut:

Jumlah LRB (Lubang Resapan Biopori) yang disarankan

Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan.

Jumlah LRB = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap (m2)/ Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam)

Sebagai ilustrasi soal:

Misalnya daerah intensitas hujan 50 mm/ jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air per lubang 3 liter/ menit (180 liter/jam) pada 100m2 bidang kedap perlu dibuat sebanya (50 x 100)/ 180 = 28 lubang

Jika lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7,8 liter air sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi sampah organic yang dihasilkan selama 56 – 84 hari. Dalam selang waktu tersebut lubang yang pertama diisi sudah diterkomposisi menjadi kompos sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik yang baru, demikian seterusnya.

 

  1. Perlu Diingat

 

  1. Lokasi Pembuatan Biopori

Pembuatan biopori sebaiknya dilakukan pada area terbuka yang akan terkena air hujan. Kita bisa membuatnya di halaman rumah, sekitar pepohonan, sekitar tempat parkir, dan tempat terbuka lainnya.

  1. Cara Pembuatan Lubang Biopori

 

  1. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah jika dibuat tanah yang mempunyai permukaan air dangkal. Jarak antar lobang antara 50-100 cm.
  2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm.
  3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan.
  4. Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan.
  5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.

  1. Bahan dan Alat
  • Bor tanah
  • Pipa PVC dan penutup yang sudah dilubangi bagian sisi-sisinya
  • Sampah organik
  • Air

  1. Langkah-langkah Membuat Biopori

 

  1. Sebelum mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan.
  2. Setelah ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.
  3. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
  4. Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
  5. Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.
  6. Kemudian, isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
  7. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.

5. Perawatan Biopori

Lubang resapan biopori ini juga harus kita rawat agar tetap terjaga kualitasnya dan dapat berfungsi dengan baik. Kita perlu melakukan beberapa hal berikut untuk merawat lubang biopori.

  1. Kita dapat mengisi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai lubang terisi penuh dennga sampah.
  2. Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan selama tiga bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos.
  3. Setelah tiga bulan, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah atau di halaman kelas.
  1. Tips dan Trik

Untuk mempermudah pembuatan lubang resapan biopori, ikuti tips dan trik berikut ini:

  1. Setiap mata bor masuk seluruhnya ke dalam tanah, tarik mata bor sambil diputar ke kanan, lalu bersihkan tanah yang terbawa mata bor. Setelah itu, lanjutkan kembali pengeboran tanahnya.
  2. Kita bisa melakukan penyiraman dengan air selama proses pengeboran agar lebih mudah melubangi tanah.
  3. Ketika terdapat bebatuan atau kerikil yang menghalangi, kita dapat menghentikan pembuatan lubang atau bisa dihilangkan terlebih dahulu batu yang mengganggu tersebut.
  4. Kalau tidak punya bor tanah, bisa juga digunakan linggis untuk membuat lubang.
  5. Kamu bisa melakukan penyemenan di sekeliling lubang agar biopori lebih awet.

 

  1. Penutup

Perlu diingat bahwa Indonesia adalah daerah yang sering terjadi bencana alam, baik bencana alam yang sebabkan oleh ulah manusia maupun kondisi alam Indonesia. Salah satunya adalah banjir. Oleh sebab itu salah satu upaya pencegahan yang dapat dipilih adalah “Satu Kelas Dua Biopori sebagai Penangkal”. Hitungan jumlah kebutuhan biopori dalam menyerap air dibanding lahan yang ada menentukan kebutuhannya. Hitung dengan tepat sesuai rumus yang sudah ada. Selamat mencoba!!

 

Bagikan :

Related posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *