Menteri Lingkungan Hidup Beri Penghargaan pada SMKN 1 Gempol

Menteri Lingkungan Hidup Beri Penghargaan pada SMKN 1 Gempol

Sejak tahu 2006-2019 sekolah Adiwiyata telah memberikan kontribusi berupa pengurangan timbunan sampah melalui pengelolaan sampah dengan 3R (reduce, reuse dan recyde) sejumlah 38.745 ton per tahun, penanaman dan pemeliharaan 322.875 pohon/tanaman, 64.575 lubang biopori, 12.915 sumur resapan dan penghematan listrik dan air antara 10-40% per sekolah, terdiri atas 1196 sekolah negeri dan 176 sekolah 32 provinsi.

 

Penerima penghargaan pada tahun 2019 ini terdapat 1.372 sekolah yang diusulkan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Dari 265 kota/kabupaten di 32 propinsi. Terjaring sebanyak 434 sekolah.  Terdiri dari 376 sekolah negeri dan 58 sekolah swasta. Dengan rincian menerima penghargaan  Adiwiyata Nasional 333 sekolah dan Adiwiyata Mandiri 101 sekolah dari 164 kota/kabupaten. Salah satu penerima penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri adalah Kabupaten Pasuruan.

Kabupaten Pasuruan menyusulkan 11 Sekolah Adiwiyata dari SD, SMP, dan SMK. Kesebelas sekolah lolos tanpa diverlap alias penilaian dengan mengirim portofolio secara lengkap. Dari 11 sekolah tersebut adalah SMK Negeri 1 Gempol.

 

Penghargaan diterikan kepada masing-masing kepala sekolah yang terpilih. SMK Negeri 1 Gempol diterimakan kepada Bapak Kepala Sekolah H. Makhmud, S.Pd, MM. Penyematan penghargaan ini langsung diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ibu Siti Nurbaya sesuai memberikan sambutan kepas 1200 yang hadir.

 

Untuk mendapatkan penghargaan sekolah beradiwiyata Nasionanl maupun Mandiri sesungguhnya tidak sulit. Komitmen dan semangat bersama dalam menjaga, membudayakan, serta mengolah lingkungan sekolah dengan baik. Merupakan modal utama. Kurikulum sekolah yang berintegrasi lingkungan hidup harus teraplikasi dalam pembelajaran adalah point khusus dalam penilaian adiwiyata nasional. Begitu yang disampaikan oleh salah satu tim penilai nasional Ibu Aulia dengan tegasnya.

 

Terakhir beliau mengajak untuk melanjutkan mengusulkan sekolah adiwiyata mandiri yakni, “Kuatkan bukti fisik berupa foto-foto pohon-pohon tinggi dan tanaman lainnya dalam lingkungan sekolah. Video profil sekolah juga perlu dipertajam dengan menonjolkan sekolah berlingkungan hidup, cukup!”, dengan mantap. Ditambah memiliki 2-3 sekolah binaan yang mau diajak dalam meningkatkan komiten berlingkungan hidup pula.

 

Bismillah, niat insun bergerak bersama meningkatkan mutu pendidikan yang berintegrasi lingkungan hidup dengan meraih sekolah adiwiyata mandiri tahun berikutnya.

@LS

Bagikan :

Related posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *