
Cepatnya perkembangan teknologi yang telah digunakan di Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) terkadang masih belum mampu diimbangi oleh dunia pendidikan. Apa yang diajarkan di dunia pendidikan terkadang sudah usang di IDUKA. Hal ini menunjukkan adanya ketertinggalan teknologi yang harus dikejar oleh dunia pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarnya. Diperlukan keterkaitan dan penyesuaian antara kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan yang dibutuhkan di perusahaan (link and match).
Mengantisipasi hal demikian, jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPT) setiap tahunnya selalu melakukan sinkronisasi kurikulum dengan pihak IDUKA. Bekerjasama dengan PT. Daikin, perusahan bonafit di bidang produksi Air Conditioning (AC), kegiatan sinkronisasi diadakan hari Senin (31/07/2023) di bengkel TPT. Jurusan yang dinahkodai oleh Bu Leny Nurwahyuni Azizah, S.Pd
ini mengundang Bapak Nizam dari PT. Daikin selaku pembicara. Dimulai pukul 09.20 WIB, acara ditandai dengan ceremony pembukaan kegiatan sinkronisasi kurikulum.
Waka kurikulum, Bapak Moch. Yusuf, S.Kom dalam sambutannya mewakili Kepala Sekolah, menyatakan bahwa jurusan TPT selama ini termasuk jurusan yang banyak diminati oleh calon peserta didik. Minat yang besar ini tentunya menjadi motivasi sekolah agar memberikan layanan terbaik bagi siswa. Termasuk kegiatan sinkronisasi kurikulum ini merupakan salah satu upaya agar guru produktif TPT mendapatkan upgrade ilmu sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang teknologi pendingin dan tata udara. Harapannya, alumni TPT khususnya semakin banyak yang diterima kerja di IDUKA.
Sementara itu dalam sambutannya, Pak Nizam menyampaikan tentang pengenalan terhadap PT. Daikin. Dimana perlu dipahami bahwa PT. Daikin spesialisasinya adalah di bidang AC, bukan kulkas atau elestrik hitter. Oleh karena itu, sinkronisasi yang akan beliau sampaikan adalah terkait kompetensi tentang instalasi, maintenance dan troble shooting AC. PT. Daikin telah memiliki lebih dari 90 perusahaan di 27 negara. Sedangkan di Indonesia sampai saat ini masih terdapat kantor pemasaran saja, untuk produksi kemungkinan akan dimulai tahun 2024. Produk-produk AC dari PT. Daikin di Indonesia kebanyakan diproduksi di Thailand dan Malaysia.
Selanjutnya di sesi kedua setelah ceremony, Pak Nizam menjelaskan tentang berbagai AC produksi dari PT. Daikin baik inverter maupun non inverter serta analisis terkait daya yang dibutuhkan. Penjelasan beliau disimak dengan seksama oleh para guru yang didominasi oleh guru non-produktif TPT. Pada sesi tanya jawab, kegiatan berlangsung sangat interaktif. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai pertanyaan dari para guru. Diawali oleh Pak Pram selaku guru Bahasa Inggris, beliau menanyakan mengenai istilah-istilah Bahasa Inggris dalam komponen AC yang masih sulit beliau terjemahkan secara teknis. Selanjutnya ada Drs. Yusuf dari guru PPKn menanyakan tentang jaminan kualitas AC Daikin produksi asli Jepang dengan produksi Thailand atau Malaysia. Selanjutnya mewakili pihak tenaga kepegawaian, Mas Tito berkonsultasi tentang AC seperti apa yang tepat untuk ukuran 3×3 meter. Terakhir, pertanyaan disampaikan oleh Bu Sartini, M.Pd dari guru Bahasa Indonesia. Beliau secara terang-terangan menanyakan budget minimal untuk dapat membeli AC Daikin inverter kapasitas 0,5 PK. Semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dijawab dengan baik dan memuaskan oleh Pak Nizam, sehingga acara berlangsung tidak membosankan dan sangat menyenangkan.
Sesi ketiga yang merupakan sesi terakhir, Pak Nizam dari PT. Daikin memberikan pelatihan langsung kepada para guru produktif TPT tentang AC Cassette. Pelatihan ini diikuti dengan seksama oleh guru-guru produktif TPT seperti Drs. Wardoyo, Luhur Darmawan, S.Pd, Erika Marety Megasari, S.T, Isnaini Wulandari, S.Pd dan M. Mujib, S.T. Semoga sinkronisasi kurikulum ini membawa dampak positif bagi SMKN 1 Gempol, khususnya jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara. @ay