Menumbuhkan Jiwa Sosial dengan Pelaksanaan Idul Qurban

Menumbuhkan Jiwa Sosial dengan Pelaksanaan Idul Qurban

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

“Maka dirikanlah salat karena Tuhan-mu, dan berkurbanlah (menyembelih hewan kurban) sebagai ibadah dan mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta`ala”. (QS. Al-Kaustar : 1-3)”. Begitu bunyi salah satu ayat dalam Al-Quran.

Berkurban merupakan pembuktian. Membuktikan ketakwaan kita terhadap perintah Allah. Seperti hari ini. Selasa 13 Agustus 2019 SMKN 1 Gempol melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Kegiatan dimulai pukul 08.00-selesai. Waka kesiswaan, waka sarpras, guru PAI dan OSIS sebagai panitia pelaksana kurban ini. Kegiatan ini bertujuan melatih siswa-siswi  SMKN 1 Gempol agar memiliki jiwa sosial.

Pada Idul Adha 1440 H kali ini SMKN 1 Gempol menyembelih 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing yang akan diberikan kepada yang berhak yaitu fakir miskin. Tentang pembagian daging kurban apakah boleh orang kaya menerima daging kurban?  “boleh” begitu menurut Drs. H. Tauhid, MM (salah satu guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti) karena  untuk fakir miskin daging kurban itu memang bagiannya atau disebut Liwakfiyah sedangkan untuk orang kaya daging kurban itu sebagai hadiah yang disebut Lihudiyah. Hal itu agar tercipta kerukunan.

Di SMKN 1 Gempol daging kurban akan dibagikan kepada 200 siswa, 100 guru, 50 OSIS dan sisanya akan diberikan kepada warga sekitar. Hal ini disampaikan oleh sekretaris OSIS Riskiyatul Adawiyah kelas XII STI.

Pada intinya kurban adalah bentuk rasa syukur kita karena sudah diberi nikmat kesehatan dan nikmat-nikmat lain juga untuk mengagungkan nama Allah. Jika kita mengharap tidak putus rahmat dari Allah maka wajib berkurban.

Apakah seseorang yang berkurban boleh makan dagingnya? “boleh” menurut Drs. H. Tauhid, MM. Masih menurut beliau daging kurban sunah dibagikan mentah. Lalu bagaimana dengan kulit hewan kurban? Kulit hewan kurban lebih utama diberikan kepada penyembelih selain juga harus diberi upah.

Kita bisa meneladani dan belajar dari kisah nabi Ibrahim yang setiap tahun berkurban 1000 ekor kambing dan 300 ekor unta. Bahkan Nabi Ibrahim pernah berucap “seumpama saya diberi anak dan Allah memerintah untuk menyembelihnya, maka akan saya sembelih” .

Berkurbanlah! Kurban itu jika ikhlas akan menjadi kendaraan di akherat.

*Ditulis oleh SR, Guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Gempol.

Bagikan :

Related posts

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *