
Bagi sebagian orang membentuk karakter seseorang sulit. Termasuk siswa yang kita didik sehari-hari. Setiap hari kita bertemu mereka hampir tujuh sampai sembilan jam, bahkan lebih. Tidak jarang dalam waktu panjang kita bersama mereka tidak menemukan sikap yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Kesulitan membentuk karakter siswa sesuai dengan harapan guru banyak faktor. Faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri siswa, yakni qolbu dan niat. Sedangkan faktor ekternal adalah faktpr di luar diri siswa. Orang sekitar siswa, baik orang dekat dari diri siswa yakni orang tua, sahabat, teman dekat, atau pacar. Maupun masyarakat sekitar tempat tinggal siswa, lingkungan soaial dan budaya siswa.
Kesulitan membentuk karakter siswa dari dua faktor tersebut sesungguhnya dapat dimudahkan dengan memahami akan kebersihan. Menghargai kebersihan dan melaksanakannya dengan kontinu dan konsisten, baik itu kebersihan lahir maupun kebersihan batin. Sesuai dengan hadits “Kebersihan adalah bagian dari iman”. Sangat benar dantepat hadist itu jiwa benar-benar kiat terapka dikehidupan siswa. Baik di sekolah maupun di rumah.
Ketika kebersihan itu dijadikan nomer satu maka seluruh aktivitas karakter akan sangat berpengaruh. Kebersihan lahir, ketika siswa memperhatikan kebersihan lahir, siswa akan memperhatiakan kesehatannya. Jika memperhatikan kesehatannya, maka siswa akan sehat pula fisiknya. Sehingga kesiapan tubuh menerima pelajaran di kelas dengan waktu yang panjang tidak akan mempengaruhi konsentrasi belajar.
Kebersihan badan selain menyebabkan sehat badan, juga mempengaruhi penampilannya. Siswa akan mempertimbangkan akan kerapian dan penampilan. Siswa yang sehat akan terlihat bersih, sehingga tidak membosankan. Bisa dibayangkan jika siswa menyukai kebersihan, maka kelas-kelas selalu bersih, siswa selalu sehat, lingkungan semakin asri, sehingga tercipta kelas nyaman, menyenangkan, dan semangat.
Kebersihan batin berkaitan dengan hati atau kalbu. Jika hati bisa bersih maka sifat-sifat baik akan muncul dengan sendirinya. Sifat-sifat baik itu antara lain:
- Sabar (QS.Ali Imran:200) Ketika siswa sudah memiliki sabar yang baik, maka semua kativitas belajarnya tentu menguntungkan. Siswa akan sabar dan tekun mengikuti pelajaran serta proses pembelajarannya.
- Amanah, (QS.an-Nisa’:58) Ketika siswa sudah melakukan amanahnya maka siswa kan dapat bisa dipercaya. Tidak mudah bohong dan malu untuk tidak berkata benar.
- Memberi Maaf, (QS.al-Ma’idah:13) Sifat pemaaf harus dimiliki siswa agar tidak mudah marah. Sehingga senantiasa menghargai orang lain.
- Kejujuran, (QS.al-Ahzab:70) Kejujuran adalah kunci keberhasilan. Baik keberhasilan belajar maupun kelak keberhasilan bekerja.
- Istiqomah, (QS.Huud:112) Sifat yang satu ini sangat dibutuhkan pada saat ini dan kelah. Istiqomah sama dengan konsisten. Konsisten dengan hal-hal yang positif akan berpengaruh terhadap kepercayaan orang lain kepada kita.
- Syukur (QS.al-Baqarah:152). Selalu bersyukur dalam arti sifat selalu menghardai apa yang didapat. Menghargai akibat dari sebuag sebab, ketika bersyukur itu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan yakinakan kekuatan syukur, maka menyebabkan sebuah sikap yakin bahwa Tuhan akan selalu memberi pertolongan dan menambah nikmat lainya.
- Lemah Lembut (QS.Thaha:44). Berhubungan dengan berkata-kata. Berkata lembut dan santun akan berhubungan denga tingkah laku yang lembut serta santun pula.
- Tawadhu’ (QS.asy-Syuara’:215). Tawadhu’ atau rendah hati, sifat ini sangat mulia, sebab siswa tidak mudah terprovokasi. Berpikir sederhana dan berperilaku tidak sombong.
- Menebar Kebaikan QS.al-Qashas:77). Jika delapan sifat baik tersebut sudah tertanam, maka akan muncul sifat senantiasa menebarkan kebaikan, sebab kalbunya bersih.
- Berbakti kepada orang tua (QS.al-Isra’:23). Jika kesembilan sifat-sifat baik tersebut sudah tertanam dan sudah menjadi kebiasaan siswa, betapa orang tua akan merasa tenang. Karena putra-putri mereka bisa berbakti sesuai dengan keinginan dari dalam diri meraka masing-masing.
Sesuai fakta bahwamenumbuhkan karakter baik bagi siswa sesungguhnya dapat dimulai dengan pendekatan bersih. Sehingga dari kebersihan dapat memuncukan 10 karakter dalam diri siswa kita. Selamat mencoba menerapkan pada diri kita, anak-anak, dan lingkungan kita.
*Ditulis oleh: Lestariningsih, S.Pd, M.Pd